Kali ini saya akan menulis tentang peninggalan arkeologi / purba kala berbau sejarah yang tempatnya di dekat tempat tinggalku..., Let's check it out...!!!
 |
| Reco Jago (1) Selorejo |
 |
| Reco Jago (patung yang mirip lembu) Selorejo |
|
|
 |
| Batu yang mirip_lumpang_(tempat tumbuk) ada di samping barat arca |
|
 |
| katanya inilah arca yang seperti Jago, iya kah...?? (gak mirip ya) |
|
"Reco Jago" namanya, sebagaimana masyarakat di sini menyebutnya. Lokasinya di Desa Selorejo_RT.03 RW.01_ Kecamatan Selorejo_Kabupaten Blitar, dari jalan raya masuk sekitar +/_ 100 meter. Lokasinya dikelilingi kebun tebu dan kelihatan tidak terurus (andai saja dirawat tentu akan menjadi daya tarik sendiri... dan menjadi salah satu aset sejarah desa Selorejo yang dilestarikan) , hanya saja ada beberapa orang pengadu jago yang terkadang mampir ke sini untuk sekedar meletakkan bunga sekar atau membakar dupa / menyan dengan harapan mereka bisa menang jika ikut dalam permainan adu jago, musyrik lah istilahnya.
Kalau dilihat dari strukturnya, arca-arca ini merupakan peninggalan sejarah
bercorak hindu.., karena jika dianalisis beradu jago merupakan adat
kebiasaan orang Hindu (ex: seperti yang masih bisa kita temui sampai saat ini kebiasaan
di Bali para lelaki kerjanya mengadu jago sedangkan para wanita yang bekerja kasar).
Menurut cerita yang beredar di masyarakat dan jika dihubung-hubungkan dengan sejarah dahulu kala dalam Perantauannya Panji laras menyabung jago dari daerah jombang ke selatan menyeberangi sungai Brantas sampai ke Kertosono, dan mungkin saja di desa Selorejo itu mungkin pernah dilewati Panji Laras. ma'af kalau menurut perspektifku mungkin saja Panji Laras menang dalam adu jago sehingga dibuatkan arca/ reco jago sebagai monumen memoriamnya.
Saya tidak tau pastinya kapan reco jago ini ditemukan, karena jauh sebelum saya lahir arca ini sudah ditemukan oleh masyarakat. Arca di sini dulunya tidak hanya yang terlihat di foto saja, ada beberapa arca yang dulu dicuri oleh para oknum yang hanya memburu keuntungan saja.Tentu saja patung-patung yang dicuri itu memiliki nilai art yang lebih indah ketimbang yang tersisa sekarang. Ah.. hal yang sangat disesalkan bila warga pribumi sendiri yang mencuri kemudian menjualnya kepada orang asing para pemburu barang purba, mereka sama saja dengan menggadaikan aset sejarah pertiwi demi ambisi keuntungan pribadi. Sepertinya rasa nasionalisme di negeri ini semakin terkikis tipis, perlu adanya peningkatan SDM dan penanaman rasa nasionalisme sejak dini di setiap individu negara ini.
(Mohon ma'af jika tulisannya tidak begitu akurat, karena admin tidak mendapatkan data sejarah yang jelas)